Posted by : Unknown
Minggu, 28 Januari 2018
Praktikum Sistem Operasi
(Manajemen Perangkat Keras)
DASAR TEORI:
1 FILE PERANGKAT KERAS
/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan aspek
penting pada sistem
file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive CD-ROM
dan floppy pada
komputer Anda. Kita dapat melkaukan akses read dan write
pada perangkat. Sebagai
contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang data
yang ditulis ke file ini
akan dialihkan ke speaker. ’cat /boot/vmlinuz > /dev/dsp’
menyebabkan kita dapat
mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file dapat
dikirim ke perangkat
/dev/lp0. Mengirim data ke dan membaca data dari /dev/ttyS0
akan menyebabkan
komunikasi dengan perangkat modem.
Mayoritas device berupa block device atau character device.
Block device
adalah device yang menyimpan atau membawa data, character
device adalah device
yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh, diskette
drive, hard drive dan CDROM
drive adalah block device, seda ngkaan serial port, mouse
dan paralel printer
adalah character device.
Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu
diingat adalah :
/dev/ttyS0 (First communication port, COM1) : First serial
port (mouse, modem)
/dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse, keyboard)
/dev/lp0 (First printer port, LPT1) : First parallel prot
(printer, scanner dsb)
/dev/dsp (First audio device) : sound card, digitized voice
dan PCM
/dev/usb (USB Device) : node USB device
/dev/sda (C:/SCSI device) : First SCSI de vice (HDD, Memory
stick, external mass
storage device seperti CD-ROM pada laptop)
/dev/scd (D:\, SCSI CD-ROM device) : First SCSI CD-ROM
device
/dev/js0 (Standard gameport joystick) : First joystick
device
Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau
character dan nomor mayor
dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan katagori
device dan nomor
minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus. Sebagai
contoh, semua IDE device
dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor mayor
3. Perangkat master
dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor minor.
Terdapat dua nomor sebelum
tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls –l /hd*
maka akan terlihat nomor
mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor minor
berubah untuk setiap
partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat
menggunakan skrip MAKEDEV
dimana akan diletakkan pada directory /dev.
# MAKEDEV *
2 PERINTAH MOUNT dan UMOUNT
Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount terlebih
dahulu. Kemudian
sistem operasi dapat mengerjakan penyimpanan file. Karena
semua file UNIX berada
pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat
seperti isi dari sub direktory yang
ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting. Contoh
perintah mount
$ mount /dev/hda2 /home
$ mount /dev/hda3 /usr
Perintah mount mempunyai 2 argumen, argumen pertama adalah
file device yang
berhubungan dengan disk atau partisi dari sistem file.
Argumen kedua adalah direktory
yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa ”/dev/hda2
dilakukan mounting ke
/home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file device
/dev/hda2 dan direktory
mount /home adalah file device memberikan akses ke isi disk
mentah, direktory mount
memberikan akses ke file dari disk. Direktory mount disebut
mount point.
Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan
menebak tipe dari
sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan spesifikasi tipe
sistem flie. Sebagai
contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan
perintah berikut :
$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy
Sistem file root dilakukan mounting pada waktu booting. Jika
sistem file root
tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan
booting. Nama sistem file
dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula bersifat
read-only. Skrip startup
kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi
validitas dan jika tidak ada
permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write
diperbolehkan. Fsck tidak boleh
dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena setiap
perubahan ke sistem file saat
fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem file root
dimounting read-only saat
dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki permasalahan.
Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting, dapat
dilakukan unmounting
dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu
argumen berupa file device
atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount direktory
pada contoh diatas dapat
digunakan perintah
$ umount /dev/hda2
$ umount /usr
Kita dapat melihat perangkat floppy da n mount point yang
diijinkan pada
/etc/fstab.
$ cat /etc/fstab
/dev/fd0 /mnt/floppy auto rw,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 0 0 0
Kolom terdiri dari file device, directory mounting, tipe
sistem file, opsi, frekuensi
backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi noauto
menghentikan mounting
yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai (misalnya
menghentikan mount –a).
Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan mounting
sistem file dan karena
alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan (normal
atau setuid)
Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy, perlu
diberikan beberapa
mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point. Seba
gai contoh untuk
memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan
perubahan baris pada
/etc/fstab :
/dev/fd0 /dosfloppy msdos user,noauto 0 0 /dev/fd0
/ext2floppy ext user,noauto 0 0
PERCOBAAN:
1. Pada percobaan ini setiap mahasiswa harus membawa sebuah
floppy disk dan atau
CDROM
2. Login sebagai user.
3. Bukalah Console Termina l dan lakukan percobaan-percobaan
di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
4. Selesaikan soal-soal latihan.
Percobaan 1 : Melihat perangkat pada sistem komputer
Percobaan 2 : Menangani Removable Media
1. Melihat daftar perangkat yang ada pada sistem file utama.
Perhatikan titik
mount untuk perangkat floppy dan CDROM. Perhatikan opsi yang
ada
jelaskan maksudnya.
$ cat /etc/fstab
2. Cobalah melakukan mounting pada floppy disk
$ mount /dev/fd0 /mnt/floppy
$ cd /mnt/floppy
$ ls –l
3. Agar semua perubahan data tertulis pada floppy dan
mengambil floppy disk dari
sistem file gunakan perintah umount.
$ cd
$ umount /mnt/floppy
4. Lakukan hal yang sama untuk perangkat CDROM.
1. Melihat daftar perangkat. Perhatikan apakah perangkat-perangkat
yang
disebutkan pada dasar teori terdapat pada komputer anda.
Perhatikan tipe
perangkat berupa block device atau character device. Apa
yang membedakan
suatu perangkat merupakan block device atau character
device?
$ ls –l /dev
2. Perhatikan nomor mayor dan minor pada perangkat hard disk
Anda. Apa
maksudnya ?
$ ls –l /dev/hd*
Percobaan 3 : Melakukan format MSDOS pada floppy
1. Linux dapat membaca dan menulis dengan format MSDOS
maupun Linux.
Untuk menggunakan floppy MS, dapat digunakan perintah MS
-DOS dengan
didahului huruf ”m”. Misalnya, ”mdir a:” akan melihat daftar
file pada drive a,
”mcopy” melakukan copy file, ”mdel” melakukan penghapusan
file. Lakukan
format floppy dengan perintah
$ fdformat /dev/fd0H1440
$ mformat a:
2. Cobalah melakukan list directory, copy dan delete file
$ mdir a:
$ mcopy <namafile> a:
$ mdel a:/<namafile>
3. Lakukan pembuatan direktory pada floppy dengan perintah
mmd, copy file
dengan mcopy, delete file dengan mdel, pindah directory
dengan mcd dan
melihat isi directory dengan mdir.
4. Lakukan format floppy disk menggunakan perintah mkfs
$ mkfs –t msdos /dev/fd0
5. Sebelum menggunakan floppy yang sudah terformat la kukan
mounting sistem
file
$ mount /mnt/floppy
6. Untuk melihat apakah floppy sedang digunakan ketikkan
$ df
7. Lakukan unmount terhadap floppy disk.
$ umount /mnt/floppy
Sumber :
http://dymand-informatika.blogspot.co.id/2012/03/linux-praktikum-9-manajemen-perangkat.html